Halaman

Rabu, 29 September 2010

Pelestarian Budaya Keraton

Negri kita yang tercinta ini penuh sekali dengan keanekaragaman budaya, termasuk kerajaan-kerajaan yang kita kenal dengan sebutan keraton. Apa yang terlintas di kepala Anda ketika mendengar sebutan keraton? kerajaan yang telah hilang  atau hanya sebatas budaya orang jawa, ya hanya itu yang terlintas di kepala saya waktu pertama kali mendengar keraton. Jadi apa sebenarnya keraton itu?
ini kutipan yang saya ambil mengenai kraton dari wikipedia. "Keraton atau kraton (bahasa jawa) adalah tempat seorang penguasa (raja atau ratu) memerintah atau tempat tinggalnya (istana)." kraton itu tidak hanya sebatas kerajaan atau budaya orang jawa tapi sebuah kebudayaan yang berasal dari kerajaan-kerajaan yang terdapat di Indonesia dan merupakan warisan bangsa yang tak ternilai.


Jadi menurut kesimpulan saya keraton itu seperti sebuah pemerintah yang terdapat rakyat, istana dan tentara, yang memiliki ciri khas dan budaya tersendiri. kalau sudah berbicara dengan rakyat kraton, pasti tidak jauh dari budaya dan gaya hidup mereka. Walaupun sekarang keraton sudah bergabung secara resmi menjadi bagian dari Nusantara, Masyarakat yang tinggal di lingkungan keraton masih memegang teguh aturan dan budaya keraton.


Sepeti masyarakat pada umumnya, masyarakat Keraton mempunyai aturan dan tata krama sendiri dalam kehidupan mereka, jadi setiap Keraton mempunyai budaya dan ciri khas tersendiri, pada umumnya tata krama pada Keraton dipisahkan atau dibagi berdasarkan status perseorangan baik status sebagai anggota kerajaan atau bangsawan, dari status status ini terdapat perbedaan tata krama dalam bersosialisasi dalam masyarakat, dari perbedaan inilah yang memberikan suatu inti dalam bertatakrama dan bersosialisasi yang pada jaman keratonan, yaitu sopan santun. dalam adat Keraton sopan santun sangat dipentingkan dan di perhatikan dalam semua aktifitas.

Biasanya juga dan sering saya temukan orang yang dari pedesaan rasa sopan santunnya lebih baik ketimbang orang perkotaan, ini merupakan suatu bukti warisan budaya Keraton yang masih di jalankan bagi beberapa orang, yaitu pentingnya rasa sopan santun. warisan lainnya dari Keraton yang saya temukan adalah filosofi dan warisan budaya terdapat ciri khas tersendiri di setiap Keraton baik filosofi maupun warisan budayanya.


Setiap nama bangunan dan upacara, bentuk dan letak bangunan, benda-benda dalam upacara, dan prosesi upcara memiliki makna dan arti filosofi masing masing, ini yang membuat saya tertarik dengan Keraton, yang menarik adalah beberapa istana Keraton berbau hawa mistik yang kental dan ini tidak dapat di pisahkan bagaikan sisi dalam uang koin. Sungguh menarik bukan? sebagai contoh filosofi bangunan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di sepanjang jalan D.I panjaitan di tanami pohon asam dan tanjung yang melambangkan masa anak-anak menuju muda, dan dari tugu menuju Keraton menunjukkan akhir tujuan hidup manusia menghadap penciptanya.

Warisan budaya keraton yang lainnya adalah tarian-tarian sakral, upcara adat dan pusaka yang tak ternilai. Mungkin Anda pernah mendengar upacara malam satu suro yang sangat kental dengan unsur mistik dan sering di angkat dalam tema film horor di Indonesia, tahukah Anda bahwa Malam satu suro merupakan upacara khas Keraton Surakarta Hadiningrat, di Keraton upacara ini diperingati dengan perarakan mengelilingi banteng Keraton di mulai dari kompleks Kemandungan utara melalui gerbang Brojonolo kemudian mengitari seluruh kawasan kraton dengan arah berlawanan jarum jam berakhir di halaman kemangdungan utara.

Sungguh menarik dan tidak ada habisnya memang kalau kita membahas seluk beluk budaya keraton ini. Namun sangat di sayangkan minat dan ketertarikan masyarakat pada umumnya masih kurang terhadap budaya Keraton ini, salah satu warisan Nusantara yang mulai di tinggalkan. Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan bahwa pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap berbagai pusaka keraton, baik sistem budaya maupun sosial belum cukup memadai. kita sebagai generasi muda yang harus mengenalkan pelestarian budaya keraton

Globalisasi, maraknya hiruk piruk kebebasan demokrasi tanpa batas. yang pada akhirnya semua ini membuat menjauhkan fungsi Keraton terhadap pelestarian budaya keraton kepada masyarakat, membuat nilai luhur budaya Keraton ini menjadi tersingkirkan, memang untuk melestarikan budaya tidak semudah membalik telapak tangan butuh perjuagan dan waktu.

 

Ada banyak hal yang kita dapat lakukan untuk melakukan pelestarian budaya Keraton ini, mulai dari memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat baik melalui perorangan ataupun kelompok lewat media cetak maupun lewat blog dan juga dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah untuk menjadikan Keraton sebagai salah satu wisata budaya. mari kita mulai dari diri kita sendiri dan mulai sekarang. karena budaya Nusantara yang hilang merupakan tanda-tanda kemusnahan bangsa.



Referensi:
  • http://kenduricinta.com/article.php?id=132
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Surakarta_Hadiningrat
  • http://staff.undip.ac.id/sastra/mudjahirin/2009/03/04/kebudayaan-keraton-dan-lembaga-adat/

1 komentar:

  1. Mantap artikelnya, menambah pengetahuan tentang budaya keraton, yuk kunjungi juga klik disini dan disini

    BalasHapus